Saturday, June 8, 2013

Terjebak di Pusaran Semesta

                  Hari ini ada salah satu artikel yang benar benar sungguh pernah dialami oleh setiap manusia yang ada di muka bumi, yaitu terjebak di pusaran semesta yang merupakan perumpamaan, mereka yang terjebak dengan pikiran mereka sendiri. Banyak sekali manusia yang terjebak di pusaran mereka sendiri, tak ada dasar tak ada tujuan yang mereka ingin dapatkan bertubi - tubi cobaan menimpa mereka hingga akhirnya pusaran itu justru semakin kuat dan tak bisa terkendali.
                  Beberapa kesimpulan yang bisa kita ambil kita ini manusia yang sering merepotkan diri sendiri, ya kurasa memang seperti itu, dan juga mereka sering terjebak oleh persepsinya sendiri inilah yang sering menyebabkan mereka dan kita sungguh berbeda satu sama lain, karena pola pikir setiap manusia itu berbeda. Pusaran ini sangatlah berbahaya tapi begitu berguna bagi kehidupan karena disanalah yang akan mengajarkan manusia untuk bisa lebih baik lagi. Salah itu adalah hal yang lumrah bagi manusia justru yang terus benar itu yang aneh wkkww. 
                  Semua pusaran tersebut akan terus ada dan ada karena semesta tak tahu arah lebar dan luasnya semakin digali dan digali yang ada bukanlah jalan melainkan begitu banyaknya pusaran - pusaran baru yang ada di semesta begitupun dengan pikiran kita jika kita tak batasi dengan ilmu dan iman niscaya kita semua pastilah telah gila, jawaban itu ada dan itu ada di dalam diri kita. Saat seseorang terjebak niscaya dia akan diterpa penjara pikiran tapi jika penjara pikiran tak bisa menyelesaikannya maka penjara batinlah yang akan menimpanya dan itu begitu menyakitkan lebih lebih dari itu semua.
                 Sob yang terpenting disini adalah jangan biarkan diri kita tersesat oleh diri kita sendiri karena bagaimanapun itu hal yang merepotkan -_- haha, mari kita cari teman dan ajak diskusi dia dan kita saring bertukar pikiran untuk menemukan setiap jalan yang sulit dilalui oleh kita, semoga bermanfaat ^_^

" Pujian itu lebih menyakitkan di akhir dari pada cacian dan hinaan "

0 komentar: