Satu
kalimat yang terdengar begitu luar biasa dari temen gue Zuhud Brokok, bisa jadi
ucapannya begitu kasar tapi hatinya begitu tulus tidak sekasar ucapannya.
Bisa jadi dia berucap tidak disukai temannya atau siapapun yang ada disekitarnya,
tapi maksud sebenarnya dia itu baik hanya saja cara penyampainnya tidak begitu
indah didengar dan lebih terdengar seperti ucapan sampah yang menghina orang
lain.
Begitulah
dunia mereka, dunia yang terkadang gak bisa dipahami oleh kita yang terbiasa
dikelilingi teman, bantuan – bantuan yang selalu ada di saat kita
membutuhkannya berbeda dengan mereka, mereka hidup dengan penuh kesendirian
kesepian, keheningan malam mereka lewati sendiri tanpa ada teman menemani, yang
ada hanya sepi di hati, tapi yang ada dipikir mereka adalah membahagiakan orang
tua.
Sepi
datang itu sudah jadi hal biasa bagi kami yang hidup seperti ini, dibawah
naungan kesepian, sepi rindu dan tangisan ingin kami keluarkan hanya saja tak
ada tempat itu datang, dan bagi kami ini sekarang adalah menggapai impian
kamilah yang menjadi satu – satunya jalan untuk membahagiakan diri ini sendiri.
Inilah kehidupan sebenarnya yang harus benar dilalui kerasnya kehidupan itu
jauh lebih – lebih dari ini, berkarya dengan segala kekurangan ini begitu
penting dan berarti dan menunjukan karya terbaik kita untuk merek yang
membutuhkan inspirasi. Ijinkan gue untuk bisa lebih percaya pada diri ini dan
mendapatkan sahabat yang berharga dan teman yang benar peduli pada kita.
Andai
Kami semua bisa mengeluh semudah kalian yang punya banyak teman, mungkin hari
ini aku tak aka nada sendiri disini di kamar ini tanpa merasakan apa – apa yang
kebanyakan orang rasakan, kadang aku berpikir betapa bodohnya diri ini? Kurasa
bodoh memang benar bodoh setiap hari
rasa itu kurasakan, dan begitu menyakitkan diri ini tapi yang gue pikirkan
adalah hanya gapai mimpi apapun yang terjadi di jalan nanti itu ga akan jadi
alasan kita untuk berhenti berkarya dan melangkah.
Aku
gak akan menyerah dan lemah dihadapan manusia, aku akan terus kuat – kuat
dihadapan mereka yang kuat menghadapi kehidupan, aku akan terus berjuang –
berjuang untuk mendapatkan hidup seperti yang kita inginkan. Mala ini memang
sepi sendiri seperti biasa, tapi tak pernah ada satu hal pun yang perlu ku sesali.
Hari ini biarkan malam yang sep ini yang mengerti karakter diri ini, nurani
batin ini ijinkanlah malam ini, malam yang sepi ini mengerti diri yang sepi
ini. Aku tak ingin menyerah pada hidup karena Aku punya Tuhan yang punya segala
– galanya karena itulah aku tak akan pernah menyerah menghadapi hidup yang
busuk ini. Aku harus kuat – kuat dan kuat untuk menghadapi hidup yang perlahan
jadi keras ini, meskipun hidup mengajarkan kita menjadi keras tapi ijinkanlah
diri ini untuk menjadi Keras dan kuat tapi tidaklah kasar, kuat bukan berarti
kasar karena itu mari perlahan kita rubah dan rubah agar jadi jauh lebih baik
lagi.
" Jadilah sekuat batu dalam menghadapi hidup, dan jadilah selembut salju dalam memaafkan "
0 komentar:
Post a Comment