Bagiku jadi pecundang itu bukanlah
akhir dari segalanya, kita selalu merasa mereka jadi pemenang dan tak percaya
bahwa diri kita juga pemenang, jujur aja gue orangnya memang munafik dan
pendosa dan gue benci ma diri gue sendiri, mungkin loe – loe pade yang seorang
pecundang juga pernah ngerasa demikian bukan. Ini semua adalah perjalan
kehidupan kita semua, baik buruknya kehidupan kadang sering membutakan kita
apalagi bagi para pecundang dunia yang banyak terjerumus ke jurang maksiat! Seolah
– olah hidup yang kita jalani sekarang adalah sampah yang tak berguna dan tak
berharga.
Dicaci bagi kami sudah biasa, gue ga
usah peduliin apa omongan orang ke kita, buat apa juga toh mereka juga
sebenarnya gak peduli sama sekali ke kita bener ga bray ? luapan emosi yang tak
terkendali pernah kita rasakan, kita bagaikan orang bodoh yang gila. Dunia ini
terus membutakan kita apalagi bagi seorang pengecut dan pecundang seperti kita,
mungkin ini hanya luapan emosi dari hati
gue sendiri, ya emang bener hidup kita gak bakalan selamanya diatas ada kalanya
dibawah itu juga musti kita ketahui.
Kadang ada orang yang ngerendahin gue,
kadang yang ngehina ngecaci atau apalah, jujur aja itu bikin nyesek hati gue
khususnya. Tapi sekali gue bilang, gue bersyukur banyak orang yang benci ma gue
entah karena sifat atau apalah dengan begini gue bakalan jadi kuat dan
membuktikan ma mereka bahwa meskipun kita pecundang kita masih bisa berkarya
bagi bangsa Indonesia ini. Bray jangan Kalian pikir, ketika kita jadi pecundang
maka kehidupan kita benar- benar berakhir justru sebaliknya, inilah awal
kesempatan kita untuk menunjukan, terserah kalian mau mengatakan jadi
pecundangn atau pemenang, tapi yang terpenting disini, mau kami jadi pemenang atau
pecundang kami akan terus berkarya dan melakukan yang terbaik untuk
membahagiakan orang yang kita cintai !!
“ Apapun yang mereka katakan tentang kita pada akhirnya kita
sendirilah yang bisa memutuskan hidup kita “