Friday, May 17, 2013

Aku Belajar dari Pecundang

        Bagiku jadi pecundang itu bukanlah akhir dari segalanya, kita selalu merasa mereka jadi pemenang dan tak percaya bahwa diri kita juga pemenang, jujur aja gue orangnya memang munafik dan pendosa dan gue benci ma diri gue sendiri, mungkin loe – loe pade yang seorang pecundang juga pernah ngerasa demikian bukan. Ini semua adalah perjalan kehidupan kita semua, baik buruknya kehidupan kadang sering membutakan kita apalagi bagi para pecundang dunia yang banyak terjerumus ke jurang maksiat! Seolah – olah hidup yang kita jalani sekarang adalah sampah yang tak berguna dan tak berharga.
          Dicaci bagi kami sudah biasa, gue ga usah peduliin apa omongan orang ke kita, buat apa juga toh mereka juga sebenarnya gak peduli sama sekali ke kita bener ga bray ? luapan emosi yang tak terkendali pernah kita rasakan, kita bagaikan orang bodoh yang gila. Dunia ini terus membutakan kita apalagi bagi seorang pengecut dan pecundang seperti kita, mungkin ini hanya luapan emosi  dari hati gue sendiri, ya emang bener hidup kita gak bakalan selamanya diatas ada kalanya dibawah itu juga musti kita ketahui.
          Kadang ada orang yang ngerendahin gue, kadang yang ngehina ngecaci atau apalah, jujur aja itu bikin nyesek hati gue khususnya. Tapi sekali gue bilang, gue bersyukur banyak orang yang benci ma gue entah karena sifat atau apalah dengan begini gue bakalan jadi kuat dan membuktikan ma mereka bahwa meskipun kita pecundang kita masih bisa berkarya bagi bangsa Indonesia ini. Bray jangan Kalian pikir, ketika kita jadi pecundang maka kehidupan kita benar- benar berakhir justru sebaliknya, inilah awal kesempatan kita untuk menunjukan, terserah kalian mau mengatakan jadi pecundangn atau pemenang, tapi yang terpenting disini, mau kami jadi pemenang atau pecundang kami akan terus berkarya dan melakukan yang terbaik untuk membahagiakan orang yang kita cintai !!

“ Apapun yang mereka katakan tentang kita pada akhirnya kita sendirilah yang bisa memutuskan hidup kita “

0 komentar: