Disini
kusendiri, disini kumerana memeluk sepi dan kebuntuan diri dan jiwa ini kosong
bagaikan debu pasir yang tak berguna, andai aku dapat memeluk bintang dengan
erat dan dengan ketulusan kukatan Aku mencintaimu bintang yang indah. Sampai
saat itu tiba aku ingin terus bertahan dengan diriku yang sekarang! Kesendirian
memang menyakitkan tapi apalah artinya cinta tapi dipenuhi dengan nafsu duniawi
saja, memang sulit dan begitu sulit antara ketulusan cinta dan nafsu syahwat
belaka.
Wkwkw
alay – alay.com tuh nu di luhur wkkw, itulah gambaran cinta zaman sekarang,
memang itu sangat sulit tapi mau gimana lagi, dalam nurani ingin ku berkata aku
cinta dirimu kasih, sang pembuat inspirasi yang membuath adrenalinku terpacu
seperti gendering, sungguh indah memang rasanya jatuh cinta. Tapi dilubuk hati
aku sering berkata :
“
Apa aku bisa mendapatkanmu ? “
“ Apa aku pantas untukmu yang
punya segala dan aku hanya pecundang biasa ? ‘”
Yang
ada hanya ketakutan dalam diri ini untuk mendapatkanmu, sungguh aku merasa tak
pantas dan tak berdaya untuk dekat, mungkin itu yang namanya jatuh cinta yang
berjuta rasanya tai kotok pun bagaikan coklat. disini ku hanya bisa berdo’a apa
aku bisa mendapatkan dirimu bidadariku ?
Ironis
memang aku tau bahwa cinta itu indah, tapi banyak kebusukan didalamnya, ga
harus melakukan yang terbaik dihadapanya cukup apa adanya dan ternyata itu
memang sulit, andai saja bisa kuungkapkan rasa ini padamu dan mendapatkan cinta
yang tulus darimu, sungguh indah apalagi
kau menjadi istriku disuatu hari nanti itu akan jauh lebih indah lagi.
Sulit
– memang tapi aku memang awam dalam mencintai, tapi disini aku belajar untuk
bersabar bahwa semua ada waktunya untuk mengatakannya dan aku ingin mendapatkan
ketulusan dari orang istimewa karena bagiku kau adalah orang yang istimewa
dalam kehidupanku, mudah – mudahan bisa kutemukan cinta sejatiku yang begitu
amazing luar biasa dan istimewa yang membawa perubahan pada hidupku, untuk
menjadi lebih baik lagi aku yakin itu past terjadi . ^_^
“ Cinta itu memang indah apalagi
dibarengi ketulusan dari hati nurani “
0 komentar:
Post a Comment